Wednesday 5 June 2013

Objek Wisata Kabupaten Karanganyar



Tempat wisata atau objek wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar antara lain :

Air Terjun Grojogan Sewu
Grojogan Sewu berarti air terjun seribu, walaupun air terjun tidak berjumlah seribu namun percikan air yang jatuh dari atas tebing sangat deras dan membasahi area yang berada disekitarnya. Ketinggian Grojogan Sewu mencapai 80 meter dan terletak diantara hutan wisata Tawangmangu. 
Memasuki Taman Wisata Grojogan Sewu, di sekitar objek wisata banyak terdapat penjual souvenir seperti tanaman khas pegunungan, kerajinan, pakaian, dan masih banyak lagi. Memasuki Taman Wisata Grojogan Sewu, kami harus melewati tangga turun untuk menuju ke tepi air terjun. Dengan ketinggian tebing sekitar 100 meter, perjalanan dengan menuruni anak tangga cukup melelahkan bagi pengunjung air terjun ini. Namun perjalanan yang melelahkan ini terbayar dengan pesona air terjun Grojogan Sewu yang menawan ini. Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 20 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok kera jinak. Beberapa fasilitas dari hutan wisata ini adalah Taman Binatang Hutan, kolam renang, tempat istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cinderamata, mushola dan MCK

Wana Wisata Bromo
Wana wisata ini disamping menjadi obyek  wisata juga menjadi tempat penelitian berbgai jenis tanaman hutan lindung. Luas kawasan ini sekitar 11 ha, terletak di tepi jalan raya Karanganyar - Mojogedang sekitar 5 km dari Kota Karanganyar ke arah timur, untuk mencapai lokasi bisa ditempuh dengan kendaraan umum. 
Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir, MCK, permainan anak-anak, kios cinderamata, warung makan, pos-pos keamanan, tempat peristirahatan.

Gunung Lawu 
Gunung Lawu (3.265 m) berdiri kokoh diperbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, banyak menyimpan sejuta misteri dan legenda. Dalam legenda Gunung Lawu dipercayai sebagai tempat bertapanya Raden Brawijaya atau dikenal dengan Sunan Lawu setelah mengundurkan diri dari kerajaan Majapahit, dan beliau dipercaya sebagai penguasa seluruh makhluk yang ada di Gunung Lawu. 
Gunung Lawu juga mempunyai kawah yang namanya sangat terkenal yakni Kawah Condrodimuko, yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai tempat menggodok tokoh pewayangan yaitu Raden Gatutkaca, salah satu dari Pandawa Lima. Di gunung ini juga banyak tempat-tempat keramat antara lain Sendang Drajat, Argo Dalem, Argo Dumilah, Pasar Dieng, Batu Tugu "Punden Berundak", Lumbung Selayur, Telaga Kuning dan masih banyak lagi. Gunung ini juga ditumbuhi bunga Edelweis berwarna merah muda, kuning dan putih. 
Gunung Lawu menyimpan misteri pada masing-masing dari tiga puncak utamanya dan menjadi tempat yang dimitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa. Harga Dalem diyakini sebagai tempat pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas, Harga Dumiling diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon, dan Harga Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering dipergunakan sebagai ajang menjadi kemampuan olah batin dan meditasi. 
 Desa Cemoro Sewu maupun dukuh Cemoro kandang yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer merupakan gerbang pendakian ke puncak Lawu atau lebih dikenal dengan nama Argo Dumilah, letaknya berada tidak jauh dari kota dan dilintasi oleh jalan raya tertinggi di pulau Jawa yaitu sekitar 1.878 meter dari permukaan air laut. Karena letaknya yang mudah dijangkau, Gunung Lawu ini banyak dikunjungi pendaki pada Minggu dan hari-hari libur. Bahkan pada bulan Suro (Tahun Baru menurut penanggalan Jawa), kita akan menemui bahwa mereka yang mendaki bukan saja untuk ke puncak gunung Lawu, tetapi juga banyak diantaranya adalah peziarah, pertapa dan berbagai tujuan lainnya

Candi Kukuh 
Candi ini terletak di sebelah barat lereng Gunung Lawu sekitar 910 m diatas permukaan laut. Dibangun  sekitar abad 15 atau 16 pada jaman kerjaan Hindu Majapahit dengan luas areal ± 5.500 m², bangunan utamanya dengan ketinggian 910 m dpl menyerupai bentuk bangunan paramid di Meksiko. Pada pintu gerbang  utama terdapat  hiasan kepala raksasa dengan relief-relief simbolik “Candra Sangkala” yang mengungkapkan angka tahun pendirian candi, di halaman candi terdapat juga candi kecil  dan berbagai relief-relief  yang terkessan erotis, yang sebenarnya merupakan symbol tentang ajaran kehidupan yang hakiki serta pada relief berseri menggambarkan  cerita Garudeya dan Sudhamala yang mengangkat tema pembebasan.  Dimasa lalu  komplek candi merupakan tempat pemujaan dan penyelenggaraan acara ritual keagamaan bagi para penganut agama Hindu, namun sekarng hanya berfungsi sebagai tempat meditasi dan sesaji . Candi Sukuh terletak di Desa Berjo, Kec. Ngargoyoso, untuk mencapai tempat ini dapat menggunakan angkutan pedesaan jurusan Karangpandan-Ngargoyoso(Candi Sukuh).

Pemandian Air Hangat Cumpleng
Merupakan pemandian dengan sumber air hangat alami yang dipercaya memiliki khasiat untuk penyembuhan penyakit kulit. Terletak di Desa Plumbon, Kec. Tawangmangu, berjarak sekitar 26 km dari Kota Karanganyar, posisinya di jalan tembus Tawangmangu menuju Astana Mangadeg/Matesih. Untuk mencapai lokasi tersebut mudah  dapat menggunakan kendaraan umum. Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir, kamar madi terbuka, arena rekreasi, shelter, Pendopo, bumi perkemahan.

Candi Cetho
Terletak di Desa Gumeng, Kec. Jenawi di  sebelah barat lereng Gunung Lawu, berada diatas bukit dengan panorama yang indah dikelilingi oleh perkebunan teh. Candi ini mempunyai daya tarik sendiri karena bangunan candi  tidak seperti kebanyakan bangunan candi-candi lain yang ada di Jawa Tengah. Untuk mencapai Candi Cetho harus melalui jalur yang sempit menanjak dan berkelok-kelok melewati perkebunan teh dan hutan. Candi Cetho merupakan sebuah candi bercorak agama Hindu peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit (abad ke-15). Laporan ilmiah pertama mengenainya dibuat oleh Van de Vlies pada 1842. A.J. Bernet Kempers juga melakukan penelitian mengenainya. Ekskavasi (penggalian) untuk kepentingan rekonstruksi dilakukan pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas Purbakala Hindia Belanda. Berdasarkan keadaannya ketika reruntuhannya mulai diteliti, candi ini memiliki usia yang tidak jauh dengan Candi Sukuh. Lokasi candi berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, pada ketinggian 1400m di atas permukaan laut. Sampai saat ini, komplek candi digunakan oleh penduduk setempat yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan dan populer sebagai tempat pertapaan bagi kalangan penganut agama asli Jawa/Kejawen.

Mata Air Sapta Tirta Pablengan
Terletak di Dusun Pablengan tepat di pinggir jalan raya yang menghubungkan Karanganyar - Matesih. Keistimewaan dari mata air ini adalah, tiap mata air dari tujuh mata air yang ada mempunyai keistimewaan dan dipercaya mempunyai khasiat yang berbeda. Ketujuh mata air itu masing-masing adalah sumber air bleng yang bisa dipakai untuk membuat kerupuk, sumber air hangat yang mengandung belerang, sumber air hidup yang terus bergolak dan konon berkhasiat menambah kecantikan, juga sumber air soda yang rasanya memang seperti soda.
Sumber lainnya adalah sumber air urus-urus yang dapat digunakan sebagai obat pencahar, lalu sumber air kasekten yang konon bertuah bagi siapa saja yang ingin menambah ketebalan kulit dan nyali untuk berperang. Sumber air terakhir adalah sumber air mati yang debitnya tidak pernah berkurang atau bertambah. Untuk yang terakhir ini tidak boleh diminum, karena mengandung gas karbondioksida yang beracun.

Makam Jabalkanil
Merupakan obyek wisata ziarah  terdapat bangunan petilasan Syeh Maulana Mahgribi dan masjid dengan bedug nya yang kuno dan dipercaya memiliki daya gaib seperti berbunyi sendiri tanpa ditabuh, terletak di bukit Jabalkanil lereng barat Gunung Law dan untuk mencapai tempat tersebut  dapat dengan kendaraan umum  jurusan Tawangmangu-Matesih. Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir, MCK, masjid.

Camping Lawu Resort
Terletak di tepi jalan raya Tawangmangu-Sarangan, merupakan tempat perkemahan wisata yang dikelola secara komersial berhawa sejuk dengan panorama alam Gunung Lawu. Fasilitas yang tersedia :  Tempat parkir, panggung terbuka, kolam renang, cafeteria, tenda/kemah berbagai ukuran

Bumi Perkemahan Sekipan
Merupakan bumi perkemahan dengan luas  sekitar 5 ha yang dikelilingi oleh perbukitan yang indah dan berhawa sejuk. Terletak di Kelurahan Kalisoro, Kec. Twangmangu, berjarak  sekitar 5 km dari pusat Kota Karanganyar. Area perkemahan ini banyak dikunjungi para pekemah yang mayoritas kalangan pelajar dan mahasiswa karena memiliki fasilitas yang memadai.

Pertapan Pringgodani
Merupakan obyek wisata sejarah yang terletak di sebelah barat Gunung Lawu, terletak di Kelurahan Blumbang, Kec. Tawangmangu.  Di lokasi teresbut terdapat kolam yang dianggap sakral disebut sendang penganten dan petilasan . Biasanya para pengunjung datang pada hari malam Jum’at Kliwon dan malam Selasa Kliwon untuk melakukan ziarah. Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir, MCK, tempat pertapaan

Astana Mangadeg
Astana Girilayu dan Mengadeg adalah kompleks pemakaman para penguasa dan kerabat dekat Puro (Istana) Mangkunegaran. Di Girilayu-lah letak makam Mangkunegara IV, V, VII, dan VIII, sementara MN I, II,  dan III dimakamkan di Mangadeg, dan MN VI di Astana Nayu Utara, Solo. Khusus untuk MN I, alias Raden Mas Said, alias Pangeran Sambernyawa, makamnya masih banyak diperdebatkan antara mereka yang yakin bahwa makam MN I berada di Mengadeg dan mereka yang yakin bahwa sebenarnya makam MN I berada di dalam ruang pusat Puro Mangkunegaran sendiri. Mana yang benar, hal ini belum dibuktikan.
Makam Giribangun, seperti yang sudah diketahui adalah kompleks makam dimana jenazah mantan Presiden ke 2 RI, Soeharto dan Ibu Tien Soeharto dimakamkan. Kini ketiga kompleks makam tersebut banyak dipakai sebagai tempat wisata peziarahan yang banyak dikunjungi oleh para peziarah.

Taman Rekreasi Balekembang
Tempat rekreasi keluarga dengan luas sekitar 3,5 ha, terletak  berdekatan dengan Air Terjun Grojogan Sewu.Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir, kolam renang, arena bermain anak-anak, lapangan tennis, gedung pertemuan, rumah makan, menara pengamat pemandangan, kios penjualan tanaman hias, arena pemeran lukisan.

Agrowisata Sondokoro
Merupakan Daya Tarik wisata keluarga di Pabrik Gula Tasikmadu  Kab. Karanganyar. Bentuk atraksi wisata yang diilhami dari  saat pabrik akan melakukan giling tebu untuk pembuatan gula atau yang sering di sebut "CEMBRENGANG". Daya tarik wisata yang ada antara lain : kereta wisata yang menelusuri rute sekeliling Pabrik Gula. Melewati museum Gula. Ada juga di sana-sini hewan langka dalam kurungan. Part-part mesin pengolah gula yang berupa besi tua berbentuk roda gigi itu ditata seolah menjadi taman mengasyikan. Kereta Tebu itu berubah fungsi menjadi Ada Flying fox, wahana rumah pohon, art galery, taman bermain untuk anak-anak, kolam renang, dan resto-resto yang mengelilingi wilayah itu. Kereta Tebu itu berubah fungsi menjadi Ada Flying fox, wahana rumah pohon, art galery, taman bermain untuk anak-anak, kolam renang, dan resto-resto yang mengelilingi wilayah itu. Selain tersedia lahan parkir yang cukup luas, setiap hari libur ada panggung hiburan dengan pertunjukan live music.